Dalam adat Jawa mencukur rambut bayi dilakukan ketika Salapan, yaitu bayi tempat berumur 35 hari. Kurang dari 35 hari biasanya belum boleh dilakukan kegiatan gunting rambut. Bista turut serta dalam melestarikan budaya waisan nenek Moyang. Saat usianya sudah 35 hari Mba Uti mengingatkan Mama bahwa rambut Bista harus sudah dicukur. Tidak jauh dari rumah ada mbah yang sudah terbiasa menggunting rambut bayi, hasil cukurannya sangat halus dan merata sehingga kepala bayi menjadi plontos tanpa rambut. Papa ikut melihat saat pertama kalinya Bista di potong rambutnya hari itu tanggal 3 Februari 2013 pada saat pagi menjelang siang. Ada perasaan ngeri juga melihatnya karena takut kepalamu terluka, namun karena keahlian Mbah Yani semua itu tidak terjadi kepalamu aman tanpa luka, tanpa goresan. sbelum dipotong rambut kami mengakalinya dengan menyusui Bista agar tidak menangis, tidak goyang, tidak gerak-gerak sehingga rencana memplontoskan dapat berjalan mulus tanpa membuang banyak waktu. Kami sangat memanfaatkan waktu yang ada agar acara potong rambut dapat berjalan mulus sesuai rencana dan selesai sebelum Bista terbangun dari tidurnya. Terbayang susahnya memotong rambut ketika Bista dalam keadaan terjaga. Namun sekan tahu, dari awal dicukur sampai selesai dicukur Bista masih tertidur. Cukur rambut yang Pertama sampai Plontos berjalan lancar tanpa luka tanpa goresan dengan menggunakan alat pencukur berkualitas tentunya.
Kucatatkan ini untukmu.
PapaTin
Momen Cukur Rambut yang Pertama
![]() |
Mama, Bistha, Mbah Yani |
![]() |
Setelah dipotong rambut-Plontos |
No comments:
Post a Comment